Creative Thinking

Sadarkah kita bahwa berpikir kreatif dan kritis membutuhkan Contioning & Reinforcement ( Pengkondisian & Penguatan ) dalam menciptakan pola fikir dalam otak kita.

Conditioning & Reinforcement dalam pola Fikir kita, akan memberikan dampak bawah sadar kita untuk memunculkan ide yang relatif ’Fresh’, hal ini sangat penting ditekankan karena dengan ide yang baru tersebut setidak tidaknya ada unsur Unigue dan Trend setter. Hal inilah yang memberikan dampak ide itu dapat mempunyai Value.

Berfikir kreatif seperti yang disebutkan diatas, menuntut kita untuk kembali untuk mengisolasi hal hal yang tidak perlu seperti, berfikir tergesa gesa, tidak fokus, dan sempit. Ini akan mengurangi munculnya ide ide yang ‘Fresh’ keluar dari otak kita.

Setelah otak kita ‘Fresh’ terhadap pengkondisian pola fikir, akan terasa mudah ide ide kreatif dan kritis menjadi mengkristal untuk kita sampaikan. Bagaimana agar ide kreatif yang tersampaikan mendapatkan wadah yang tepat dalam sebuah organisasi, salah satu alasan yang kuat mengatakan pimpinan perlu memberikan area brainstroming atas munculnya ide tersebut.

Kata kunci dalam berfikir kreatif adalah Conditioning & Reinforcement, siapapun Anda akan keluar dari kebuntuan kreatif bila 2 (dua) hal diatas dapat diimplementasikan dalam memunculkan ide yang ‘Fresh’.

Kalau dipahami Kreativitas bukan saja berhubungan dengan penemuan yang bagus dan menarik, tetapi lebih banyak berhubungan dengan penemuan yang menunjukan penerapan. Dalam menjalani proses kreatif, kita tidak bisa terpaku pada satu hal karena kaku dan terobsesi dengan obyektifitas. Kekakuan bukan kreatifitas. Selain itu, kita perlu bersikap proaktif dalam bertindak. Jangan melakukan sesuatu hanya karena diharuskan, tetapi karena memang perlu dilakukan.

Kepribadian sangat mempengaruhi seseorang untuk kreatif. Sifat-sifat pribadi seseorang yang ’Bertoleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas’ akan memberi ruang lebih banyak untuk mengembangkan kreativitas.

Kapan lagi memulai, kalo tidak dari sekarang....